Selasa, 08 Mei 2012

7 Penyebab Buah Cengkeh pada Kelapa Sawit

- Hallo sahabat Distributor Minyak Goreng Kelapa, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Budidaya, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : 7 Penyebab Buah Cengkeh pada Kelapa Sawit
link : 7 Penyebab Buah Cengkeh pada Kelapa Sawit

Baca juga


penyebab-buah-cengkeh-sawit.jpgApakah penyebab munculnya buah cengkeh pada kelapa sawit? Tidak sedikit para petani yang mengeluh kalau tanaman kelapa sawitnya menghasilkan buah cengkeh. Buah cengkeh atau buah lantak merupakan istilah lain dari buah yang tidak tumbuh dengan normal. Akibatnya para petani tersebut mengalami kerugian yang sangat besar akibat buah-buah yang dihasilkan oleh pohon kelapa sawit peliharaannya tidak dapat dipanen.
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai fenomena buah sawit yang abnormal ini, mari kita memahami terlebih dahulu proses pembentukan buah pada tanaman kelapa sawit.
Perlu Anda ketahui, buah yang dihasilkan oleh kelapa sawit adalah hasil dari penyerbukan antara bunga jantan dan bunga betina. Penyerbukannya bisa terjadi secara alami oleh angin dan serangga atau penyerbukan secara buatan oleh manusia. Pada prinsipnya, proses penyerbukan bunga tanaman ini masuk kategori penyerbukan serumah. Hal ini dikarenakan setiap pohon kelapa sawit bisa mempunyai bunga jantan dan bunga betina sekaligus yang tumbuh secara terpisah.

Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan pertumbuhan buah kelapa sawit menjadi tidak sempurna. Jadi untuk mengatasi permasalahan ini, Anda sebagai petani yang pintar harus menyelidiki terlebih dahulu biang keroknya yang pasti. Jangan tergesa-gesa dengan menanggulanginya menggunakan pupuk. Sebab kalau tidak tepat guna justru akan memboroskan biaya produksi.
Berikut ini faktor-faktor yang disinyalir kuat dapat mengakibatkan pohon kelapa sawit menghasilkan buah cengkeh, buah landak, atau buah abnormal. Di antaranya yaitu :
  1. Buruknya kondisi lingkungan di sekitar pohon kelapa sawit dan sekeliling hamparannya.
  2. Tanaman kelapa sawit memiliki sanitasi yang tidak layak karena tidak pernah di kastrasi sebelumnya.
  3. Gangguan yang berasal dari gulma yang tumbuh subur, baik di area piringan maupun gawangan.
  4. Pertumbuhan dan perkembangan bunga kelapa sawit jantan serta betina terganggu oleh jamur dan cendawan.
  5. Pemakaian insektisida dan pembasmi hama tanaman lainnya dalam dosis yang berlebihan.
  6. Penggunaan herbisida dan pembasmi gulma lainnya dengan jumlah yang tidak tepat dan terlalu banyak.
  7. Penerapan bahan-bahan kimia berbahaya yang secara tidak sengaja dapat mematikan serangga penyerbuk bunga kelapa sawit.
Metode yang paling tepat ditempuh untuk mencegah bunga kelapa sawit berkembang menjadi buah cengkeh ialah mengaplikasikan teknik penyerbukan buatan. Jangan lupa untuk melakukan sanitasi tanaman pula dengan membuang buah sawit yang busuk dan membersihkan tanaman pengganggu yang tumbuh merambat pada batang sawit. Kedua langkah ini terbukti sangat efektif dalam menekan pertumbuhan jamur dan cendawan.

Buah kelapa sawit yang cacat harus tetap dipanen agar tidak mengganggu pertumbuhan buah yang normal. Kemudian lakukan juga kastrasi terutama pada tanaman belum menghasilkan yang tidak pernah mendapatkan perlakuan ini. Anda pun dapat melakukan pruning terhadap kelapa sawit dengan memotong tunas sesuai usia tanaman. Untuk pohon tua bisa diterapkan teknik songgo 1, sedangkan untuk tanaman muda sampai remaja bisa diterapkan teknik songgo 2 atau songgo 3. Dengan demikian, proses pemasakan dan penyempurnaan buah melalui hasil dari fotosintesis pun menjadi lebih maksimal.

Tidak gampang memang mengembalikan tingkat produktivitas tanaman kelapa sawit yang sudah terlanjur menghasilkan buah cengkeh. Waktu yang dibutuhkannya pun terbilang sangat lama hingga mencapai lebih dari 6 bulan. Setelah Anda berhasil memulihkan kembali kualitas buah yang dihasilkan oleh tumbuhan sawit tersebut, Anda harus belajar dari kesalahan sebelumnya dengan mengubah kebiasaan perawatan sebelumnya dan memelihara kelapa sawit secara lebih tepat.

Distributor Minyak Goreng Kelapa tidak sulit lagi kita temui, karena dengan satu klik saja di computer internet akan menunjukan berbagai macam distributor Minyak Goreng Kelapa ,  Anda tertarik mencoba varian rasa dari gorengan Minyak Goreng Kelapa ini? tunggu apalagi, mari kita mencoba sesuatu hal yang baru contohnya dengan menggoreng Minyak Goreng Kelapa ini. yuk simak selengkapnya DISINI dan anda juga bisa aneka camilan lainnya DISINI

Cara Menanam Sawit di Lahan Rawa

- Hallo sahabat Distributor Minyak Goreng Kelapa, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Budidaya, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Cara Menanam Sawit di Lahan Rawa
link : Cara Menanam Sawit di Lahan Rawa

Baca juga


Bagaimana cara menanam sawit di lahan rawa? Budidaya kelapa sawit mempunyai peluang keuntungan yang besar sekali. Hal ini membuat para petani pun berlomba-lomba menanam tumbuhan bernama latin ini. Tak terkecuali dengan mereka yang tinggal di daerah pesisir dan mempunyai lahan di rawa-rawa atau dekat pantai.

menanam-kelapa-sawit-rawa.jpgSampai saat ini belum ada benih kelapa sawit yang dikembangkan secara khusus untuk ditanam di lahan rawa. Pengujian terhadap kualitas benih sawit umumnya hanya dilakukan di lahan yang benar-benar ideal. Anda bisa membaca artikel di sini untuk mengetahui kriteria lahan yang cocok ditanami kelapa sawit. Bahkan belum ada penguji yang mengaku telah mencoba benihnya ditanam di lahan rawa, lahan pasang surut, dan lahan berpasir.

Faktanya tanah yang terletak di area pasang surut bukanlah tanah yang ideal untuk ditanami kelapa sawit. Penyebab utamanya yaitu tanah tersebut mengandung garam dengan kadar yang sangat tinggi. Banyaknya kandungan garam ini akan mengakibatkan akar tanaman kelapa sawit kesulitan dalam menyerap air dan unsur hara. Pertumbuhan tanaman menjadi tidak sempurna, bahkan tampak kurus dan kelihatan seperti terbakar.

Jadi dibutuhkan kiat-kiat khusus untuk bercocok tanam kelapa sawit di lahan rawa. Penelitian membuktikan bahwa pohon kelapa sawit yang ditanam di rawa banyak sekali mengandung unsur nitrogen, natrium, klor, kalsium, besi, magnesium, seng, dan kuprum. Sebaliknya, tanaman tersebut justru sangat kekurangan unsur phosphor dan kalium.

Dengan demikian dapat diambil kesimpulan tips utamanya untuk mendukung pertumbuhan kelapa sawit di lahan rawa adalah Anda perlu memberikan pupuk yang kaya akan kandungan phosphor dan kalium. Pupuk ini bisa disemprotkan secara langsung ke bagian daun sawit agar bisa terserap maksimal. Ingat, kandungan garam yang tinggi menyebabkan akar tanaman tidak dapat bekerja dengan baik. Selain itu, Anda pun tidak perlu memberikan tambahan unsur-unsur lain yang justru akan membuat pohon menderita.

Kemudian faktor yang perlu diperhatikan lainnya ialah tentang saluran air. Pastikan lahan dilengkapi dengan saluran yang baik dan lancar. Tujuannya adalah mencegah terjadinya penumpukan lapisan NaCl di tanah perkebunan akibat tertahannya air pasang laut. Anda harus memastikan ketika waktu surut terjadi, area perkebunan benar-benar kering dan tidak tergenangi air sama sekali.

Disarankan sebelum ditanami bibit kelapa sawit, Anda harus menyiapkan lahan dengan baik. Tahap penyiapan lahan juga mencakup peninggian permukaan tanah melalui pengurugan. Hal ini dimaksudkan supaya ketika masih muda, tanaman tidak langsung terkena air laut. Fungsinya untuk menunda akar sawit mendapat cekaman salinitas akibat tingginya kadar garam. Anda juga bisa memberikan tanah/pupuk abu untuk membantu menetralkan derajat pH tanah.

Distributor Minyak Goreng Kelapa tidak sulit lagi kita temui, karena dengan satu klik saja di computer internet akan menunjukan berbagai macam distributor Minyak Goreng Kelapa ,  Anda tertarik mencoba varian rasa dari gorengan Minyak Goreng Kelapa ini? tunggu apalagi, mari kita mencoba sesuatu hal yang baru contohnya dengan menggoreng Minyak Goreng Kelapa ini. yuk simak selengkapnya DISINI dan anda juga bisa aneka camilan lainnya DISINI

Jumat, 27 April 2012

Pedoman Teknik Budidaya Kelapa Sawit

- Hallo sahabat Distributor Minyak Goreng Kelapa, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Budidaya, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Pedoman Teknik Budidaya Kelapa Sawit
link : Pedoman Teknik Budidaya Kelapa Sawit

Baca juga


Teknik budidaya kelapa sawit mencakup segala bentuk usaha yang perlu dilakukan terkait dengan pembudidayaan tanaman kelapa sawit. Tahapan tersebut di antaranya meliputi pembibitan, penanaman, pemeliharaan, dan pemanenan. Proses budidaya kelapa sawit yang dilaksanakan dengan tepat dan sesuai prosedur yang benar tentu akan menghasilkan TBS (Tandan Buah Segar) yang sesuai dengan harapan.

Teknik 1 : Pembibitan
budidaya-kelapa-sawit.jpgKecambah kelapa sawit yang akan disemai harus ditanamkan ke dalam polybag berukuran 12 x 23 cm atau 15 x 23 cm yang telah diisi tanah lapisan atas sebanyak 1,5-2 kg. Penanaman tersebut dilakukan dengan membenamkan kecambah sawit sedalam 2 cm. Jaga supaya media tanam di polybag selalu dalam kondisi yang lembab. Simpan polybag ini di bedengan sementara yang memiliki diameter 120 cm.

Memasuki usia 3-4 bulan, bibit kelapa sawit yang sudah mempunyai 4-5 helai daun perlu dipindahkan ke polybag yang lebih besar dengan ukuran 40 x 50 cm. Polybag ini sebelumnya diisi dahulu dengan tanah lapisan atas sejumlah 15-30 kg. Kemudian atur polybag-polybag tersebut membentuk segitiga sama sisi yang berjarak 90 x 90 cm.

Selama proses pembibitan berlangsung, bibit sawit harus selalu dirawat dengan ruitn. Penyiraman dikerjakan setiap dua kali sehari atau menyesuaikan kondisi media tanam. Sesekali penyiangan juga perlu dilakukan untuk menghilangkan gulma-gulma yang tumbuh di dalam polybag. Seleksi bibit untuk dipindahkan ke lahan penanaman dilakukan pada saat usianya mencapai 4-9 bulan.

Teknik 2 : Penanaman
Bibit kelapa sawit bisa ditanam menggunakan pola monokultur dan tumpangsari. Lahan juga perlu ditanami tumbuhan penutup tanah untuk memperbaiki karakteristik media tanam, mencegah terjadinya erosi, mempertahankan tingkat kelembaban tanah, serta menekan pertumbuhan gulma. Tumbuhan penutup tanah ini biasanya berasal dari tanaman kacang-kacangan. Tanaman tersebut harus ditanam sesegera mungkin selepas lahan selesai digarap.

Lubang tanam yang dipakai untuk penanaman bibit kelapa sawit memiliki ukuran 50 x 40 cm dengan kedalaman 40 cm. Lubang-lubang tanam tersebut dibuat dengan jarak sekitar 9 x9 cm. Pisahkan antara sisa galian tanah atas dan bawah. Apabila kontur tanah ternyata tidak rata, sebaiknya dibangun teras yang melingkari bukit dengan jarak 1,5 meter dari sisi lereng.

Disarankan untuk menanam bibit kelapa sawit pada awal musim hujan, di mana curah hujan cukup tinggi. Sehari sebelum proses penanaman bibit dilaksanakan, bibit kelapa sawit tersebut perlu disiram secukupnya. Kemudian lepaskan polybag dengan hati-hati, lalu masukkan bibit sawit ke dalam lubang tanam. Taburkan pupuk kandang ke dalam lubang tadi, berikutnya segera timbun lubang dengan galian tanah atas.

Teknik 3 : Pemeliharaan
Seluruh bibit kelapa sawit yang tidak dapat tumbuh dengan baik perlu diganti dengan bibit baru yang berumur 10-14 bulan. Usahakan populasi tanaman per hektar berkisar antara 135-145 pohon sehingga tidak terjadi persaingan antar-tanaman dalam memperebutkan sinar matahari. Secara rutin, gulma yang tumbuh di area sekitar pohon perlu disiangi agar tidak mengganggu pertumbuhan kelapa sawit.
Detail pemupukan kelapa sawit bisa Anda pelajari secara lengkap di sini.

Teknik 4 : Pemanenan
Pada umumnya, kelapa sawit akan mulai menghasilkan buah pada saat umurnya mencapai 2,5 tahun. Buah sawit ini biasanya muncul dalam waktu 5,5 bulan sejak berlangsungnya proses penyerbukan bunga. Buah tersebut lantas bisa mulai dipanen setelah umur tanaman sekitar 31 bulan dan memiliki 60% buah matang.

Biasanya dari 5 pohon kelapa sawit yang telah berusia dewasa terdapat 1 tandan buah yang siap untuk dipetik. Ciri-cirinya yaitu jika ada minimal 5 buah sawit yang terlepas jatuh dari tandan, maka tandan buah tersebut berarti sudah layak untuk dipanen. Secara tradisonal, proses pemanenan tandan buah kelapa sawit dilakukan dengan bantuan egrek.

Distributor Minyak Goreng Kelapa tidak sulit lagi kita temui, karena dengan satu klik saja di computer internet akan menunjukan berbagai macam distributor Minyak Goreng Kelapa ,  Anda tertarik mencoba varian rasa dari gorengan Minyak Goreng Kelapa ini? tunggu apalagi, mari kita mencoba sesuatu hal yang baru contohnya dengan menggoreng Minyak Goreng Kelapa ini. yuk simak selengkapnya DISINI dan anda juga bisa aneka camilan lainnya DISINI

Selasa, 24 April 2012

Sejarah Perkembangan Kelapa Sawit di Indonesia

- Hallo sahabat Distributor Minyak Goreng Kelapa, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Tahukah Anda, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Sejarah Perkembangan Kelapa Sawit di Indonesia
link : Sejarah Perkembangan Kelapa Sawit di Indonesia

Baca juga


sejarah-kelapa-sawit.jpgBagaimanakah sejarah perkembangan kelapa sawit di Indonesia? Kelapa sawit (Elaeis guineensis) adalah tanaman yang berasal dari Afrika Barat. Tumbuhan ini dikenal sebagai tanaman penghasil minyak nabati yang memiliki tingkat produktivitas lebih tinggi daripada tanaman-tanaman penghasil minyak yang lain.

Kali pertama kelapa sawit dibawa ke Indonesia dilakukan oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1848. Kala itu, pemerintah membawa tidak kurang dari empat bibit kelapa sawit yang diambil dari Bourbon, Mauritius dan Hortus Botanicus, Amsterdam. Selanjutnya bibit tersebut ditanam di Kebun Raya Bogor.
Pada mulanya, kelapa sawit dipelihara sebagai tanaman hias mengingat bentuk struktur pohonnya yang cukup unik dan menarik. Barulah pada tahun 1911, pemerintah menyadari akan potensi kelapa sawit sebagai penghasil minyak nabati yang sangat menguntungkan. Pemerintah Belanda lantas mencanangkan penanaman kelapa sawit secara besar-besaran khususnya di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.

Tokoh yang berperan penting dalam perintisan budidaya kelapa sawit adalah Adrien Hallet dari Belgia. Setelah hasilnya menuai kesuksesan, banyak orang yang kemudian mengikuti jejak usahanya. Salah satunya yaitu K. Schadt, di mana di tangannya perkebunan kelapa sawit di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat. Perlu diketahui, perkebunan sawit pertama di Indonesia terletak di Pantai Timur Sumatera, lebih tepatnya Deli dan Aceh dengan luas mencapai 5.123 hektar.
Pesatnya perkembangan perkebunan kelapa sawit di Indonesia pada masa pendudukan Belanda bahkan mampu mendominasi pasar dunia dan sanggup menggeser kapasitas ekspor dari negara-negara Afrika yang notabene merupakan habitat asli kelapa sawit.

Sayangnya hasil dari perkebunan tersebut mengalami kemunduran yang drastis pada masa penjajahan Jepang. Banyak perkebunan kelapa sawit yang tidak dikelola dengan baik hingga mengalami penyusutan sekitar 16 persen dari total luas lahan. Imbasnya, Indonesia hanya sanggup memproduksi minyak kelapa sawit sebanyak 56.000 ton pada kurun waktu 1948/1949.

Setelah Indonesia meraih kemerdekaannya atau pada tahun 1957, pemerintah Indonesia mengambil alih pengelolaan perkebunan kelapa sawit yang tersebar di seluruh Nusantara dengan alasan politik dan keamanan. Sejumlah perwira militer pun dikerahkan untuk menjaga area perkebunan sampai batas waktu yang belum ditentukan. Sebagai tenaga pengelola kebun, pemerintah juga membentuk BUMIL (Buruh Militer) yabg terdiri atas buruh perkebunan dan anggota militer. Naasnya karena situasi sosial, politik, dan keamanan di dalam negeri belum stabil, produksi kelapa sawit di Indonesia pun semakin menurun dan tergeserkan posisinya oleh Malaysia.

Perkebunan kelapa sawit di Indonesia selanjutnya mengalami perkembangan pada masa pemerintahan Orde Baru. Pengelolaan perkebunan ini difokuskan untuk menyediakan lapangan perkerjaan, meningkatkan kesejahteraan, dan sumber devisa bagi negara. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, pemerintah lalu mengembangkan lahan kelapa sawit di berbagai daerah.

Luas lahan kelapa sawit di Indonesia hingga pada tahun 1980 diketahui memiliki ukuran mencapai 294.560 hektar. Sedangkan kapasitas produksi CPO (Crude Palm Oil) sebanyak 721.172 ton. Inilah pertanda aktivitas perkebunan kelapa sawit di Indonesia mulai bergeliat kembali, khususnya untuk kebun-kebun yang dikelola oleh rakyat. Pemerintah pun mendukung kabar baik tersebut dengan mengeluarkan program PIR-BUN (Perusahaan Inti Rakyat Perkebunan).

Distributor Minyak Goreng Kelapa tidak sulit lagi kita temui, karena dengan satu klik saja di computer internet akan menunjukan berbagai macam distributor Minyak Goreng Kelapa ,  Anda tertarik mencoba varian rasa dari gorengan Minyak Goreng Kelapa ini? tunggu apalagi, mari kita mencoba sesuatu hal yang baru contohnya dengan menggoreng Minyak Goreng Kelapa ini. yuk simak selengkapnya DISINI dan anda juga bisa aneka camilan lainnya DISINI