Sabtu, 01 September 2012

Petunjuk Cara Pembibitan Kelapa Sawit yang Baik dan Benar

- Hallo sahabat Distributor Minyak Goreng Kelapa, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Budidaya, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Petunjuk Cara Pembibitan Kelapa Sawit yang Baik dan Benar
link : Petunjuk Cara Pembibitan Kelapa Sawit yang Baik dan Benar

Baca juga


Bagaimana cara pembibitan kelapa sawit yang baik dan benar? Penggunaan bibit yang unggul akan sangat mempengaruhi keberhasilan budidaya kelapa sawit. Untuk memperoleh tanaman-tanaman yang berkualitas tinggi, petani perlu melakukan proses pembibitan secara tepat. Bibit yang baik akan meningkatkan kualitas dan produktifitas kelapa-kelapa sawit yang dipelihara.

Kali ini kami akan menginformasikan bagailangkah-langkah melakukan pembibitan kelapa sawit secara lengkap.

Langkah 1 : Pemilihan Benih Kelapa Sawit
Benih yang digunakan untuk membuat bibit kelapa sawit sebaiknya berasal dari indukan yang berkualitas bagus. Benih bisa didapatkan dari perusahaan-perusahaan yang memproduksi benih kelapa sawit seperti Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, PT London Sumatera (Lonsum), PT Tunggal Yunus Estate, PT Socfin, PT Bina Sawit Makmur, dan PT Dami Mas Sejahtera. Secara garis besar, benih-benih yang diperoleh dari para produsen ini mempunyai kualitas yang tinggi karena terbuat dari persilangan indukan Deli Dura dan Pisifera yang jelas. Selain itu, benih-benih yang dilepas ke pasaran juga umumnya sudah mengalami tahap introduksi secara berulang-ulang untuk menjamin mutu benih.

Langkah 2 : Pengecambahan Benih
Proses pengecambahan benih bertujuan untuk menumbuhkan kecambah berupa tunas dan akar muda pada benih kelapa sawit. Ada banyak sekali metode yang dapat dilakukan. Salah satunya yaitu dengan melepaskan tangkai buah kelapa sawit dari spikelet-nya. Waktu yang ideal untuk mengeram tandan buah ini selama tiga hari di mana sesekali disiram dengan air untuk menjaga tingkat kelembabannya. Lalu buah kelapa sawit dipisahkan dari tandannya, dan diperam lagi selama tiga hari.

Pemisahan daging buah dari biji kelapa sawit bisa dilakukan memakai mesin khusus agar lebih efektif. Kemudian biji-biji ini dicuci bersih dan direndam di larutan Dithane M-45 0,2% selama tiga menit. Berikutnya keringkan biji-biji kelapa sawit ini serta lakukan penyeleksian untuk memilih biji yang berwujud seragam. Sebelum dikecambahkan, biji-biji sawit berkualitas baik yang telah terkumpul ini lantas disimpan di ruangan tertutup yang memiliki suhu 27�C dengan tingkat kelembaban 60-70 persen.

Treatmen sebelum proses pengecambahan juga bisa dilakukan dengan merendam biji kelapa sawit di dalam air selama 6-7 hari dengan penggantian air secara teratur. Setelah itu biji-biji ini direndam di larutan Dithane M - 45 0,2% selama dua menit. Terakhir biji-biji kelapa sawit diangin-anginkan supaya kering.

Proses pengecambahan dilakukan dengan memasukkan biji kelapa sawit ke dalam kaleng pengecambahan lalu meletakkannya di ruangan bersuhu 39�C dengan tingkat kelembaban 60-7 persen. Proses ini biasanya berlangsung selama 60 hari, di mana setiap 7 hari sekali biji diangin-anginkan selama tiga menit.

Setelah itu, benih direndam kembali di air selama beberapa saat agar mengandung air dengan kadar antara 20-30 persen kemudian diangin-anginkan. Selanjutnya biji direndam lagi di dalam larutan Dithane M � 45 0,2% selama lebih kurang dua menit lalu tempatkan di ruangan bersuhu 27�C. Biji-biji kelapa sawit akan berkecambah dengan sendirinya setelah melewati 10 hari. Biji yang telah berkecambah sebaiknya lekas digunakan sebagai benih kelapa sawit. Benih yang sudah berusia lebih dari 30 hari sebaiknya tidak digunakan karena kualitasnya telah menurun drastis.

Langkah 3 : Proses Pembibitan Kelapa Sawit
Pembibitan kelapa sawit dapat dilakukan melalui dua cara yaitu dederan dan langsung. Untuk melakukan pendederan, bersihkanlah lahan pembibitan terlebih dahulu. Kemudian lahan diatur perataannya sedemikian rupa dan dipasangi instalasi penyiraman. Jarak ideal untuk pembibitan benih kelapa sawit yaitu 50 x 50 cm sampai 100 x 100 cm tergantung jenis benih dan kondisi lahan. Jadi kebutuhan benih yang diperlukan sebanyak 12.500-25.000 benih/hektar.

Benih kelapa sawit berupa biji berkecambah lalu dimasukkan ke polybag yang berukuran 12 x 23 cm atau 15 x 23 cm. Sebelumnya polybag sudah diisi dengan tanah lapisan atas yang telah diayak sebanyak 1,5 hingga 2 kg. Benih kecambah ini ditanamkan di polybag dengan kedalaman 2 cm. Lalu polybag disimpan di bedengan berdiameter 120 cm agar tingkat kelembabannya terjaga. Benih bisa dipindahkan ke tempat pembibitan setelah usianya mencapai 3-4 bulan, di mana setiap benih kelapa sawit memiliki 4-5 daun.

Dari polybag pertama, benih kelapa sawit dipindahkan ke polybag berukuran 40 x 50 cm atau 45 x 60 cm yang berisi tanah lapisan teratas sebanyak 15-30 kg. Jangan lupa siram terlebih dulu tanah di polybag sampai basah untuk memudahkan bibit kelapa sawit beradaptasi dengan lingkungan barunya. Polybag-polybag berisi bibit kelapa sawit ini lalu disusun di lahan yang sudah disiapkan sebelumnya dengan pola segitiga sama sisi agar lebih mudah dipantau kondisinya.

Sementara itu, proses pembibitan secara langsung sebenarnya sama seperti metode dederan. Yang membedakan adalah benih langsung ditanam di polybag berukuran besar tanpa melalui polybag dederan. Tujuannya adalah untuk menghemat waktu, biaya, dan tenaga.

Langkah 4 : Pemeliharaan Bibit Kelapa Sawit
Pemeliharaan bibit kelapa sawit dilakukan guna memastikan bibit-bibit ini berkualitas baik, sehat, dan tumbuh normal. Pemeliharaan meliputi penyiraman, pembersihan lahan, pemupukan, serta pemberantasan hama dan penyakit. Idealnya, bibit-bibit sawit disiram setiap dua kali sehari kecuali saat terjadi hujan dengan intensitas 7-8 mm atau lebih.

Gulma yang tumbuh di sekitar lahan pembibitan harus dibersihkan setiap 2-3 kali dalam sebulan atau disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan gulma. Disarankan menyemprot herbisida setiap tiga bulan sekali untuk mengurangi daya pertumbuhan gulma. Kemudian bibit-bibit ini diseleksi pada umur 4 hingga 9 bulan dengan memisahkan bibit yang tumbuh dengan baik dan buruk. Bibit yang memiliki mutu yang buruk seperti berpenyakit, kerdil, dan rusak hendaknya segera disingkirkan. Sedangkan untuk proses pemupukan kelapa sawit bisa anda pelajari selengkapnya di sini.

Distributor Minyak Goreng Kelapa tidak sulit lagi kita temui, karena dengan satu klik saja di computer internet akan menunjukan berbagai macam distributor Minyak Goreng Kelapa ,  Anda tertarik mencoba varian rasa dari gorengan Minyak Goreng Kelapa ini? tunggu apalagi, mari kita mencoba sesuatu hal yang baru contohnya dengan menggoreng Minyak Goreng Kelapa ini. yuk simak selengkapnya DISINI dan anda juga bisa aneka camilan lainnya DISINI

Senin, 28 Mei 2012

Inilah Komposisi Minyak Kelapa Sawit

- Hallo sahabat Distributor Minyak Goreng Kelapa, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Budidaya, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Inilah Komposisi Minyak Kelapa Sawit
link : Inilah Komposisi Minyak Kelapa Sawit

Baca juga


Minyak kelapa sawit terbuat dari lapisan daging buah kelapa sawit yang diproses sedemikian rupa untuk diambil kandungan minyak di dalamnya. Dibandingkan dengan produk minyak-minyak nabati lainnya, minyak kelapa sawit memiliki kelebihan utama yaitu kaya akan kandungan beta karoten yang membuat warnanya nampak kekuning-kuningan. Minyak ini juga sebenarnya rendah kolesterol. Mengingat Indonesia merupakan produsen minyak sawit terbesar di dunia, harga minyak di sini dapat dikatakan murah.
Produk olahan minyak kelapa sawit yang paling banyak digunakan oleh masyarakat ialah minyak goreng. Selain itu, minyak kelapa sawit tersebut juga biasa dijadikan sebagai bahan baku dalam pembuatan lilin, sabun, dan produk kosmetik. Begitu pentingnya minyak kelapa sawit bagi perekonomian di negara kita. Sayangnya terdapat banyak sekali kampanye negatif yang bertujuan untuk mematikan industri kelapa sawit ini.
Sebagai masyarakat yang cerdas, sudah sepatutnya kita mengetahui komposisi dan kandungan yang terdapat di dalam minyak kelapa sawit agar dapat memberikan penilaian secara tepat. Pada dasarnya, minyak kelapa sawit tersusun atas lemak dan minyak alam. Di antaranya meliputi trigleserida, digleserida, dan monogleserida. Selain itu, ada pula kandungan asam lemak bebas, moisture, pengotot, dan komponen-komponen minor.
minyak-kelapa-sawit.jpg
Adapun asam-asam lemak penyusun minyak/lemak tersebut terdiri dari :
  • Asam Lemak Jenuh atau Saturated Fatty Acid (SFA) tidak mempunyai kandungan ikatan yang rangkap. Secara umum, penyusun lemak ini didominasi dari sumber hewani.
  • Asam Lemak Tak Jenuh atau Unsaturated Fatty Acid (UFA) memiliki kandungan ikatan rangkap. Sebagian besar dari penyusun lemak ini berasal dari sumber nabati. Ada dua macam asam lemak tak jenuh antara lain Asam Lemak Tak Jenuh Tunggal dan Asam Lemak Tak Jenuh Ganda.
Berikut ini kami tampilkan tabel tentang komposisi asam lemak yang terkandung di dalam minyak kelapa sawit.
Asam LemakPersen KomposisiBerat MolekulTitik Didih
Asam Laurat (12:0)0,0 – 0,4200,32180˚C
Asam Miristat (14:0)0,6 – 1,7228,38250˚C
Asam Palmitat (16:0)41,1 – 47,0256,43271˚C
Asam Stearat (18:0)3,7 – 5,6284,49232˚C
Asam Oleat (18:1)38,2 – 43,6282,47260˚C
Asam Linoleat (18:2)6,6 – 11,9280,45176˚C
Asam Linoleat (18:3)0,0 – 0,6278,44180˚C
Berdasarkan informasi yang termuat pada tabel di atas, maka kita bisa menarik kesimpulan bahwa asam lemak yang paling dominan terdapat di dalam minyak kelapa sawit adalah asam palmitat dan asam oleat. Kedua asam lemak tersebut memiliki manfaat yang bagus bagi tubuh manusia. Di samping mengandung asam lemak, minyak kelapa sawit juga mengandung zat gizi minor dalam jumlah sedikit seperti karoten, vitamin E, hidrokarbon alifatik, sterol, terpen, fosfolipid, dan glikolipid.

Distributor Minyak Goreng Kelapa tidak sulit lagi kita temui, karena dengan satu klik saja di computer internet akan menunjukan berbagai macam distributor Minyak Goreng Kelapa ,  Anda tertarik mencoba varian rasa dari gorengan Minyak Goreng Kelapa ini? tunggu apalagi, mari kita mencoba sesuatu hal yang baru contohnya dengan menggoreng Minyak Goreng Kelapa ini. yuk simak selengkapnya DISINI dan anda juga bisa aneka camilan lainnya DISINI

Sabtu, 19 Mei 2012

Pembuatan dan Pemeliharaan Piringan Kelapa Sawit

- Hallo sahabat Distributor Minyak Goreng Kelapa, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Perawatan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Pembuatan dan Pemeliharaan Piringan Kelapa Sawit
link : Pembuatan dan Pemeliharaan Piringan Kelapa Sawit

Baca juga


Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) adalah tanaman perkebunan penghasil minyak kelapa mentah atau CPO (Crude Palm Oil). Bagi Negara Indonesia khususnya, ini merupakan tanaman yang sangat penting karena menghasilkan devisa negara yang begitu besar selain tanaman kopi dan tanaman karet. Fakta ini sebenarnya tidak terlalu mengagetkan sebab perkebunan kelapa sawit di Indonesia begitu luas dan hampir bisa ditemui di semua pulau. Tak heran, kini Indonesia diklaim sebagai produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia.
Dalam membudidayakan kelapa sawit dikenal dua fase tanaman yaitu TBM (Tanaman Belum Menghasilkan) dan TM (Tanaman Menghasilkan). Fase TBM berarti tanaman sama sekali belum menghasilkan tandan buah kelapa sawit. Ada tiga tahap dalam fase TBM ini antara lain TBM 1 saat tanaman berumur 0-12 bulan, TBM 2 ketika tanaman berusia 13-24 bulan, serta TBM 3 waktu tumbuhan ini berumur 25-30 hingga 36 tahun.
pembuatan-piringan-kelapa-sawit.jpg
Agar lebih efektif dalam merawat kelapa sawit, perlu dibuatkan piringan di sekitar batang tanaman dengan diameter tertentu. Disebut piringan karena area ini berbentuk lingkaran sehingga menyerupai piring. Piringan berfungsi sebagai tempat menaburkan pupuk sehingga dapat diserap oleh tanaman secara maksimal. Piringan juga menjadi tempat jatuhnya buah kelapa sawit. Untuk mendukung peranannya tersebut, kondisi piringan harus dijaga kebersihannya serta bebas dari tanaman gulma.
Pemeliharaan piringan bisa dilakukan secara manual memakai tenaga manusia maupun menggunakan bahan-bahan kimia seperti herbisida. Kebanyakan pekerja membentuk area piringan ini secara manual terlebih dahulu dengan mencabuti gulma-gulma yang tumbuh di area tersebut. Barulah kemudian setelah pekerjaan tadi selesai, area piringan akan disemprot memakai herbisida secukupnya untuk menekan pertumbuhan gulma. Sedangkan luas area piringan perlu disesuaikan dengan umur tanaman kelapa sawit.
  • Tanaman berumur 2-6 bulan maka jari-jari piringannya 60 cm
  • Tanaman berumur 6-12 bulan maka jari-jari piringannya 75 cm
  • Tanaman berumur 12-24 bulan maka jari-jari piringannya 100 cm
  • Tanaman berumur 24-36 bulan maka jari-jari piringannya 100-125 cm
  • Tanaman berumur lebih dari 24 bulan maka jari-jari piringannya 200 cm
Setelah piringan telah selesai dibuat dengan benar, Anda perlu memberikannya perawatan secara rutin. Tujuan dari pemeliharaan piringan ini supaya fungsinya sebagai prasarana pemupukan dan panen dapat tercapai. Pada dasarnya, upaya yang perlu dilakukan untuk merawat piringan ialah memastikannya bebas dari gulma dan sampah. Area piringan yang tidak dirawat dengan baik juga akan meningkatkan kelembaban media tanam sehingga berisiko besar menjadi sarang bibit penyakit dan jamur/cendawan.

Distributor Minyak Goreng Kelapa tidak sulit lagi kita temui, karena dengan satu klik saja di computer internet akan menunjukan berbagai macam distributor Minyak Goreng Kelapa ,  Anda tertarik mencoba varian rasa dari gorengan Minyak Goreng Kelapa ini? tunggu apalagi, mari kita mencoba sesuatu hal yang baru contohnya dengan menggoreng Minyak Goreng Kelapa ini. yuk simak selengkapnya DISINI dan anda juga bisa aneka camilan lainnya DISINI

Minggu, 13 Mei 2012

Mengolah Pelepah Kelapa Sawit untuk Pakan Ternak

- Hallo sahabat Distributor Minyak Goreng Kelapa, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Daur Ulang, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Mengolah Pelepah Kelapa Sawit untuk Pakan Ternak
link : Mengolah Pelepah Kelapa Sawit untuk Pakan Ternak

Baca juga


Bagaimana cara mengolah pelepah kelapa sawit untuk pakan ternak? Tahukah Anda, pelepah kelapa sawit bisa diolah menjadi pakan untuk hewan ternak yang mengandung nilai gizi tinggi. Namun sebelumnya pelepah tersebut harus diolah terlebih dahulu melalui proses fermentasi hingga menjadi silase. Silase pelepah sawit inilah yang kemudian diberikan kepada binatang-binatang ternak peliharaan kita. Jadi daripada dibuang begitu saja, pelepah kelapa sawit bisa mempunyai nilai yang lebih.
Silase kelapa sawit mengandung nutrisi yang sama dengan rumput segar. Bahkan di beberapa daerah, kandungan nutrisi di dalam silase tersebut jauh lebih kompleks. Binatang-binatang ternak seperti kambing, sapi, dan kerbau pun menyukai pakan yang satu ini. Dengan demikian Anda tidak perlu pusing membujuk hewan untuk mengonsumsinya. Di sekitar area perkebunan kelapa sawit, ketersediaan pelepah ini begitu melimpah, baik di musim hujan maupun musim kemarau.
Proses pembuatan silase kelapa sawit dilakukan melalui mekanisme prosesinsilase oleh bakteri asam laktat. Proses ini pada umumnya berlangsung di dalam kondisi asam dan tanpa udara. Adapun tahap-tahap dalam pengolahannya adalah sebagai berikut!
mengolah-pelepah-kelapa-sawit.jpg
Alat-alat yang digunakan :
  • Timbangan
  • Tali karet
  • Kantong plastik
  • Mesin chopper
  • Mesin mixer
Bahan-bahan yang dibutuhkan :
  • Pelepah kelapa sawit
  • Tetes tebu
  • Probiotik
  • Pupuk urea
  • Air
Langkah-langkah pengolahan :
  1. Pelepah kelapa sawit yang telah disiapkan perlu dikupas terlebih dahulu lapisan kulit luarnya sehingga teksturnya tidak terlalu keras. Kemudian pelepah tersebut dicacah-cacah menjadi ukuran sekitar 2-3 cm menggunakan mesin chopper. Semakin kecil ukuran cacahan pelepah akan semakin baik sehingga proses fermentasinya akan berlangsung semakin cepat.
  2. Campurkan tetes tebu dan air secukupnya dengan perbandingan 1:10. Setelah itu, campuran air tetes tebu ini dituangkan ke wadah yang telah berisi cacahan pelepah kelapa sawit. Pastikan semua cacahan pelepah terendam oleh air tetes tebu.
  3. Langkah berikutnya adalah menambahkan bahan-bahan yang tinggi akan kandungan karbohidrat dan protein. Tujuannya ialah sebagai zat aditif untuk memicu proses fermentasi sehingga dapat berlangsung lebih cepat. Contohnya yaitu dedak, bungkil jagung, bungkil sawit, ampas tahu, dan lain-lain.
  4. Bahan terakhir yang perlu ditambahkan adalah pupuk urea. Dengan ditambahkannya pupuk ini, bakteri-bakteri pemicu proses fermentasi dapat berkembang biak dengan baik.
  5. Tutup wadah dengan posisi yang benar-benar rapat. Pastikan tidak ada udara yang bisa memasuki wadah tersebut. Rata-rata proses fermentasi akan berlangsung selama 2-3 minggu. Setelah itu, barulah silase kelapa sawit ini bisa diberikan kepada binatang ternak sebagai pakan dalam porsi yang sesuai kebutuhan.

Distributor Minyak Goreng Kelapa tidak sulit lagi kita temui, karena dengan satu klik saja di computer internet akan menunjukan berbagai macam distributor Minyak Goreng Kelapa ,  Anda tertarik mencoba varian rasa dari gorengan Minyak Goreng Kelapa ini? tunggu apalagi, mari kita mencoba sesuatu hal yang baru contohnya dengan menggoreng Minyak Goreng Kelapa ini. yuk simak selengkapnya DISINI dan anda juga bisa aneka camilan lainnya DISINI