Rabu, 18 Januari 2012

Tipe tanah yang tepat untuk tanaman kelapa sawit

- Hallo sahabat Distributor Minyak Goreng Kelapa, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Istilah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Tipe tanah yang tepat untuk tanaman kelapa sawit
link : Tipe tanah yang tepat untuk tanaman kelapa sawit

Baca juga


jenis-tanah-kelapa-sawit.jpg
Pelaksanaan budidaya kelapa sawit menggunakan media tanam berupa tanah. Namun tidak sembarang tanah bagus untuk mendukung pertumbuhan tanaman kelapa sawit. Setidaknya tanah tersebut harus beraerasi baik, mengandung lempung, dan kondisinya subur. Selain itu, tanah juga harus memenuhi persyaratan tumbuh kelapa sawit seperti drainasenya yang lancar, permukaan air tanahnya terletak cukup dalam, keberadaan solum juga cukup dalam, serta tidak mengandung banyak bebatuan.

Pada dasarnya, kelapa sawit menyukai tanah yang memiliki kontur datar sampai bergelombang dengan tingkat kelerengan berkisar antara 0-25 persen. Tanah terletak di suatu tempat yang memiliki ketinggian sekitar 1-400 m dpl serta tidak tergenangi air. Sedangkan tingkat keasaman tanah yang ditoleransi berada di derajat pH 4-6.

Terdapat 3 jenis tanah yang cocok digunakan untuk membudidayakan kelapa sawit, antara lain :

1. Tanah Latosol
Tanah latosol biasanya juga disebut tanah merah karena mempunyai warna kemerah-merahan. Karakteristik dari tanah ini yaitu gampang menyerap air, termasuk tanah dalam, kandungan organiknya sedang, dan pH sedang hingga asam. Tanah latosol banyak ditemukan di daerah-daerah di Pulau Jawa, Pulau Bali, Pulau Papua, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Selain bagus untuk ditanami kelapa sawit, tanah latosol juga ideal menjadi media tanam bagi kopi, padi, dan karet.

2. Tanah Organosol
Tanah organosol terbentuk dari pelapukan bahan-bahan organik. Ada 2 macam tanah organosol yakni tanah humus dan tanah gambut. Tanah humus memiliki tingkat kesuburan yang tinggi, sebaliknya tanah gambut ber-pH asam sehingga hanya cocok dibangun untuk kebun kelapa sawit.

3. Tanah Alluvial
Tanah alluvial berwarna coklat kemerah-merahan. Tanah ini terbentuk dari endapan material sungai sehingga hanya bisa dijumpai di tepi DAS (Daerah Aliran Sungai). Tingkat kesuburan tanah ini bergantung pada jenis material halus yang diangkut oleh aliran sungai dan mengendap di tepi. Tanah alluvial merupakan tanah yang cocok ditanami tumbuhan buah-buahan, palawija, padi, aren, dan kelapa sawit.

Distributor Minyak Goreng Kelapa tidak sulit lagi kita temui, karena dengan satu klik saja di computer internet akan menunjukan berbagai macam distributor Minyak Goreng Kelapa ,  Anda tertarik mencoba varian rasa dari gorengan Minyak Goreng Kelapa ini? tunggu apalagi, mari kita mencoba sesuatu hal yang baru contohnya dengan menggoreng Minyak Goreng Kelapa ini. yuk simak selengkapnya DISINI dan anda juga bisa aneka camilan lainnya DISINI

Jumat, 13 Januari 2012

Cara Membuat Kebun Kelapa Sawit Sendiri

- Hallo sahabat Distributor Minyak Goreng Kelapa, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Budidaya, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Cara Membuat Kebun Kelapa Sawit Sendiri
link : Cara Membuat Kebun Kelapa Sawit Sendiri

Baca juga


membangun-kebun-kelapa-sawit.jpgPembangunan kebun kelapa sawit harus mengedepankan kelestarian terhadap ekosistem hayati. Ihwal ini dimaksudkan supaya keseimbangan alam termasuk keberadaan makhluk hidup di dalamnya tetap terjaga. Oleh karena itu, semua proses yang ada wajib dikerjakan secara benar serta bersifat ramah lingkungan. Dan berikut merupakan panduan tentang membangun kebun budidaya kelapa sawit yang baik.

A. Pekerjaan Teknis Lapangan dan Pengelolaan Kebun
Pekerjaan teknis lapangan dan pengelolaan kebun meliputi pembukaan lahan, penanaman kacangan, pemberantasan hama dan penyakit, pemeliharaan dan pemupukan, serta pembuatan area penyangga.

1. Pembukaan Lahan
Tahap pembukaan lahan dilakukan dengan menggunakan alat berat seperti buldoser. Pastikan alat ini tidak mengikis lapisan permukaan paling atas (top soil) yang notabene memiliki kandungan nutrisi tinggi dan sangat subur. Hindari membuka areal hutan dengan metode pembakaran karena dampak negatifnya sangat besar.

2. Penanaman Kacangan
Tanaman kacang-kacangan berguna untuk mencegah tumbuhnya gulma, menjaga kelembaban tanah, dan meningkatkan kesuburan lahan. Proses penanaman kacangan dilakukan berbarengan saat penanaman bibit tanaman kelapa sawit. Selain bisa dipetik polongnya, daun kacangan juga bisa dipakai sebagai pakan hewan ternak.

3. Pemberantasan Hama dan Penyakit
Tujuan dari pemberantasan hama dan penyakit bertujuan untuk menanggulangi faktor-faktor yang dapat mengganggu pertumbuhan kelapa sawit. Proses ini biasanya dikerjakan dengan menggunakan pestisida. Syarat-syarat prosedur pembasmian yang benar meliputi tepat guna, tepat jenis, tepat dosis, tepat mutu, tepat cara, tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat tempat.

4. Pemeliharaan dan Pemupukan
Kegiatan pemeliharaan kelapa sawit di salah satunya adalah membersihkan tanaman dan area piringan. Ada dua pupuk yang bisa digunakan yakni pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk diaplikasikan pada lubang yang dibuat di sekeliling tanaman kelapa sawit atau disuntikkan pada bagian batangnya.

5. Pertahanan Area Penyanggan
Lahan yang tersedia tidak semuanya dibangun menjadi kebun kelapa sawit. Beberapa area yang perlu dipertahankan antara lain lahan yang berkontur miring dan lahan yang terletak di tepi sungai. Dengan dipertahankannya area-area tersebut, maka diharapkan keseimbangan lahan dapat terjaga.

B. Industri Pengolahan Hasil TBS Kelapa Sawit
Industri pengolahan hasil perkebunan kelapa sawit berupa TBS (Tandan Buah Segar) mendukung keberadaan perkebunan dengan pekerjaan yang meliputi pengolahan limbah cair dan pengolahan limbah padat.

1. Pengolahan Limbah Cair
Secara garis besar, TBS kelapa sawit sebanyak 1 ton mampu menyisakan 600-700 kg limbah cair. Proses pengolahan limbah cair ini dilaksanakan di kolam aerobik dan anaerobik dengan memanfaatkan mikroba. Prinsip kerjanya ialah menetralisir kandungan bahan-bahan berbahaya dan tingkat keasamannya. Limbah cair hasil pengolahan lantas bisa dimanfaatkan untuk aktifitas peternakan maupun pertanian.

2. Pengolahan Limbah Padat
Limbah padat sisa perkebunan kelapa sawit terdiri dari tandan kosong, serat, dan cangkang sawit. Pemanfaatan tandan kosong bisa dipakai untuk pembuatan kompos. Serat dapat diolahan menjadi bahan bakar boiler. Dan cangkang bisa digunakan untuk meningkatkan tingkat kekerasan jalan.

C. Mentaati Peraturan Perundang-undangan yang Berlaku
Beberapa peraturan perundang-undangan yang perlu diperhatikan dalam membangun perkebunan kelapa sawit yaitu UUD 1945, UU No. 18 tahun 2004 tentang Perkebunan, Peraturan Menteri Pertanian No. 26/Permintan/OT.140/2/2007 tentang Pedoman Penilaian Usaha Perkebunan, Peraturan Menteri Pertanian No. 19/Permintan/OT.140/3/2011 tanggal 29 Maret 2011 tentang Pedoman Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan. Saat ini, pemerintahan Indonesia juga sudah menyusun kebijakan bagi perkebunan kelapa sawit kelas I, kelas II, dan kelas III untuk bisa mengajukan sertifikasi ISPO.

Distributor Minyak Goreng Kelapa tidak sulit lagi kita temui, karena dengan satu klik saja di computer internet akan menunjukan berbagai macam distributor Minyak Goreng Kelapa ,  Anda tertarik mencoba varian rasa dari gorengan Minyak Goreng Kelapa ini? tunggu apalagi, mari kita mencoba sesuatu hal yang baru contohnya dengan menggoreng Minyak Goreng Kelapa ini. yuk simak selengkapnya DISINI dan anda juga bisa aneka camilan lainnya DISINI

Sabtu, 07 Januari 2012

8 Langkah Budidaya Kelapa Sawit di Lahan Gambut

- Hallo sahabat Distributor Minyak Goreng Kelapa, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Budidaya, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : 8 Langkah Budidaya Kelapa Sawit di Lahan Gambut
link : 8 Langkah Budidaya Kelapa Sawit di Lahan Gambut

Baca juga


budidaya-kelapa-sawit.jpgPemanfaatan lahan gambut sebagai tempat penanaman kelapa sawit seyogyanya menjadi opsi terakhir jika tidak memungkinkan pembudidayaan di lahan mineral. Hal ini mengingat pentingnya keberadaan lahan gambut dalam mendukung keseimbangan ekologi dan ekonomi. Lahan gambut merupakan habitat bagi keanekaragaman hayati, penyedia hasil hutan, serta penyimpan air tanah.

Untuk menjaga kelestarian alam, pembukaan lahan gambut untuk kebun kelapa sawit hanya boleh dilakukan pada lahan-lahan yang telah mengalami degradasi. Sedangkan kawasan hutan gambut yang masih asri sebaiknya tetap dijaga kelestariannya. Jangan sampai demi mendapatkan keuntungan pribadi, Anda merugikan berbagai pihak lain.

Di bawah ini langkah-langkah dalam menanam kelapa sawit di lahan gambut!

1. Survei Kelayakan Lahan
Sebelum proses penanaman kelapa sawit dimulai, Anda perlu melakukan survei untuk menilai kelayakan lahan gambut tersebut digunakan sebagai tempat pembudidayaan. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan meliputi legalitas lahan dan karakteristik tanahnya. Lakukan juga penelitian guna mengetahui kematangan gambut, kedalaman gambut, frekuensi dan lama genangan, serta kedalaman lapisan pirit.

2. Pembukaan Lahan yang Benar
Yang benar, pembukaan lahan gambut wajib dilakukan dengan metode zero burning alias sama sekali tidak membakar hutan. Sebab lahan yang dibakar justru akan mengakibatkan tanahnya mengering dan tandus. Banyak unsur hara yang terkandung di dalam bahan organik musnah, hilangnya predator alami hama kelapa sawit, serta terjadinya pelepasan karbon yang berbahaya. Kondisi lingkungan pun turut mengalami degradasi seiring dengan penurunan kualitas lahan gambut dan rusaknya siklus hidrologi.

3. Pengelolaan Air
Perlu diketahui, lahan gambut yang sudah mengering akan sulit sekali dibuat basah kembali. Oleh karena itu diperlukan tata pengelolaan sumber daya air yang tepat. Caranya yaitu membangun benteng sebagai penahan air laut, parit untuk mengumpulkan dan menyalurkan air ke kebun, serta pintu air untuk mempertahankan muka air. Tujuan dari pengelolaan air antara lain mempertahankan muka air sekitar 50-75 cm, mencegah pengeringan lahan, mencegah oksidasi pirit, mencegah akumulasi garam, dan menghilangkan kandungan zat beracun.

4. Pemadatan Tanah Gambut
Pada umumnya, kondisi tanah di lahan gambut masih belum stabil sehingga jika ditanami kelapa sawit, maka arah pertumbuhannya akan doyong. Oleh karena itu, tanah perlu dipadatkan terlebih dahulu agar daya topangnya terhadap meningkat. Hal ini memungkinkan kedudukan kelapa sawit yang ditanam tidak gampang goyah dan memiliki postur yang tegak.

5. Pembangunan Sarana dan Prasarana
Pekerjaan pembangunan sarana dan prasarana pendukung kebun kelapa sawit meliputi pemasangan gambangan dari kayu, membran geoteks, dan penimbunan dengan tanah mineral. Kemudian lahan gambut juga harus diratakan, dipadatkan, serta dikeraskan memakai campuran kerikil, pasir, dan batu. Semakin bagus kondisi jalan di dalam kebun, hal ini akan memudahkan distribusi dan perawatan peralatan.

6. Pekerjaan Kultur Teknis yang Baik
Pekerjaan kultur teknis mencakup seluruh pekerjaan yang diberlakukan kepada tanaman kelapa sawit yang dibudidayakan. Di antaranya upaya penggalian produksi, penunasan, pemeliharaan masa TBM dan TM, pengendalian gulma, pemberantasan hama dan penyakit, dan pemanenan. Diperlukan juga pengaturan terhadap pemeliharaan jalan, perbaikan kualitas panen, dan perawatan sarana panen.

7. Pemupukan Tanaman
Secara garis besar, pupuk yang digunakan pada lahan gambut yang subur sama seperti lahan mineral. Namun pada lahan gambut yang mengandung Ca dan Mg lebih tinggi daripada K maka perlu dilakukan teknik pemupukan tertentu. Misalnya tidak perlu dilakukan lagi pengapuran, pemberian KCL dengan dosis 3-5 kg/pohon/tahun, serta penambahan pupuk mikro seperti Cu, Zn, Fe, dan B.

8. Pemantauan Terhadap Api
Lahan gambut sangat rentan mengalami kebakaran. Perlu pemantauan terhadap kemungkinan terjadinya kebakaran lahan. Beberapa sarana dan prasarana pendukung yang perlu dibangun antara lain menara pengawas, alat pemadam api, marka tingkat bahaya api, serta organisasi pengendali api.

Distributor Minyak Goreng Kelapa tidak sulit lagi kita temui, karena dengan satu klik saja di computer internet akan menunjukan berbagai macam distributor Minyak Goreng Kelapa ,  Anda tertarik mencoba varian rasa dari gorengan Minyak Goreng Kelapa ini? tunggu apalagi, mari kita mencoba sesuatu hal yang baru contohnya dengan menggoreng Minyak Goreng Kelapa ini. yuk simak selengkapnya DISINI dan anda juga bisa aneka camilan lainnya DISINI



Rabu, 14 Desember 2011

Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Menghasilkan

- Hallo sahabat Distributor Minyak Goreng Kelapa, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Budidaya, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Menghasilkan
link : Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Menghasilkan

Baca juga


kelapa-sawit-menghasilkan.jpgPemeliharaan tanaman kelapa sawit menghasilkan bertujuan untuk memperoleh tanaman-tanaman yang mempunyai tingkat produktivitas tinggi. Biaya yang digunakan untuk membuka lahan perkebunan sawit harus dicatat dan diperhatikan agar dapat ditekan seminim mungkin. Begitu pula dengan perawatan tanaman dan infrastruktur kebun diusahakan untuk memanfaatkan biaya secara efektif dan dilakukan dengan memperhatikan keramahan terhadap lingkungan.

Umumnya, kelapa sawit akan mulai berproduksi ketika umurnya sudah mencapai 3 tahun. Pada usia yang demikian biaya awal yang diinvestasikan bakal tertutupi oleh penghasillan dari buah-buah sawit. Kelapa sawit yang dipelihara dengan baik biasanya mampu menghasilkan tandan buah yang lebih melimpah. Sehingga justru tidak efektif jika biaya perawatan dalam tahap ini dikurangi.

1. Sensus Tanaman Kelapa Sawit
Sensus dilakukan secara berkala untuk mengetahui kondisi semua tanaman budidaya. Setiap tanaman sawit yang mati perlu dikumpulkan dan didata dengan benar. Begitu pula tanaman sawit yang diselingi sisipan TBM maupun titik tanam yang kosong perlu dicatat untuk dimasukkan di dalam data.

Untuk mempermudah, sensus dimulai dari kebun bagian barat menuju ke timur. Ada seorang kepala penyensus yang bertugas untuk mengatur kinerja sensus agar tidak saling tumpang tindih. Setiap penyensus mengamati setiap dua barisan tanaman. Hasil sensus kemudian diserahkan kepada manajer prakiraan.

Sensus populasi tanaman harus dilakukan secara rutin supaya tingkat pertumbuhannya terkendali. Sensus tahap pertama dilakukan selama penanaman untuk memetakkan titik tanam. Berikutnya sensus dikerjakan pada usia tanam 6 bulan untuk menentukan tingkat produktivitas tanaman. Kemudian setiap setahun sekali sensus dilakukan guna memantau jumlah tanaman yang produktif dan tidak produktif per tahun.

2. Membuat Peta Pohon di Perkebunan Sawit
Peta pohon merupakan peta yang menggambarkan kondisi riil dari perkebunan kelapa sawit. Tujuannya untuk memberikan informasi tanaman yang siap panen, menyediakan peta dasar untuk sensus berikutnya, dan membantu menentukan kelayakan panen kelapa sawit.

Standar peta pohon yang baik harus memuat informasi mengenai titik yang tidak ditanami, tanaman belum menghasilkan, tanaman menghasilkan, jalan, jembatan, sungai, dan topografi tanah. Peta pohon dirancang di kertas menggunakan tinta dan pensil khusus, meja gambar, rak peta, serta alat bantu hitung.

Proses pembuatan peta pohon diawali dengan mensurvei lahan budidaya. Setiap tanaman digolongkan menjadi tanaman belum menghasilkan (simbol titik) dan tanaman menghasilkan (simbol lingkaran). Hasil dari survei tersebut dipakai untuk menentukan kelayakan panen perkebunan sawit. Luas blok dihitung berdasarkan titik tanam yang dapat digunakan untuk menghitung prakiraan kapasitas produksi sawit. Pekerjaan pemetaan ini dilakukan setiap setahun sekali.

3. Penunasan Tanaman Kelapa Sawit
Penunasan dilakukan dengan menjaga tajuk tanaman yang sehat, membuang pelepah yang berlebihan, dan mempertahankan luas daun kelapa sawit. Daun yang menghalangi kegiatan pemanenan dan yang tidak dibuang selama pemanenan juga sebaiknya turut ditunas. Untuk melakukan pekerjaan ini diperlukan peralatan berupa dodos, egrek, dan batu asah.

Tanaman kelapa sawit muda yang pemanenannya menggunakan dodos, maka penunasannya dengan memotong seluruh pelepah daun yang terletak di bawah tiga lingkaran daun bawah tandan yang akan dipanen berikutnya. Sedangkan untuk tanaman yang dipanen memakai egrek, penunasannya dikerjakan pada 1-2 lingkaran pelepah daun di atas tandan yang akan dipanen berikutnya. Serabut yang berpotensi mengganggu kegiatan panen dibuat memakai dodos dan egrek.

Jangan lupa untuk membersihkan tumbuhan saprofit yang berada di pangkal pelepah. Begitupun dengan tanaman parasit yang tumbuh begitu cepat harus segera dibinasakan. Sedangkan tanaman yang tidak produktif juga perlu ditunas agar produksinya membaik. Idealnya penunasan dikerjakan setahun sekali terutama apabila hasil panen perkebunan cukup rendah.

4. Pengendalian Gulma, Hama, dan Penyakit
Tahap ini bertujuan untuk mempertahankan kualitas lahan budidaya demi mempermudah akses terhadap pemupukan, penunasan, pemeliharaan, pemanenan, dan pengumpulan buah. Gulma juga perlu dikendalikan untuk mengurangi kompetisi tanaman budidaya khususnya dalam mendapatkan nutrisi, air, dan sinar matahari. Proses pengendalian gulma, hama, dan penyakit ini dapat dilakukan dengan metode mekanik, biologis, maupun kimiawi. Pengendalian dikerjakan secara teratur dan tidak terikat oleh waktu.

Distributor Minyak Goreng Kelapa tidak sulit lagi kita temui, karena dengan satu klik saja di computer internet akan menunjukan berbagai macam distributor Minyak Goreng Kelapa ,  Anda tertarik mencoba varian rasa dari gorengan Minyak Goreng Kelapa ini? tunggu apalagi, mari kita mencoba sesuatu hal yang baru contohnya dengan menggoreng Minyak Goreng Kelapa ini. yuk simak selengkapnya DISINI dan anda juga bisa aneka camilan lainnya DISINI